Pasar Klewer Solo, merupakan salah satu pasar grosir terbesar di Asia Tenggara. Pengunjung berdatangan sejak pagi hingga sore ketika pasar mulai ditutup. Di sini, bertemulah para pedagang, pembeli, penyedia jasa transportasi, ekspedisi maupun para wisatawan. Dan masih banyak lagi, mereka yang menggantungkan hidupnya dengan berusaha di pasar tradisional ini. Mereka berusaha sesuai kemampuan mereka, sebagai penjual koran keliling, tukang parkir, penjual makanan, tukang becak dan lain sebagainya. Konon kabarnya, omzet klewer per hari mencapai angka milyaran rupiah. Oleh karenanya, sangatlah bijaksana apabila krisis global terjadi. Keberadaan pasar tradisional harus dipertahankan. Mereka terbukti mampu bertahan menjaga ekonomi rakyat dari keterpurukan, ketika krisis moneter tahun 1997 yang lalu.
Solo Klewer Market, is one of the largest wholesale market in Southeast Asia. Visitors coming from morning until afternoon when the market began to close. Here, met traders, buyers, the provider of transportation services, shipping and the tourists. And still more they are trying to conform with his life in this traditional market. They tried according to their ability, as a seller of mobile newspapers, parking, food vendors, becak drivers and others. Come say, klewer earnings-per-day figure reaches billions of rupiah. Therefore, it is wise when global crisis accurs. The existence of traditional markets must be maintained. The proved able to survive to keep people from the economic decline, when the monetary crisis of 1997 and,.
Bagi Anda yang membawa sepeda motor, di sekitar Pasar Klewer tersedia beberapa tempat parkir sepeda motor.
Sarana transportasi selanjutnya adalah angkutan kota. Mobil angkutan kota merupakan sarana transpotasi sirkulasi untuk membantu para pengguna sarana angkutan umum di dalam kota. Namun demikian, alat transportasi ini juga sebagai penghubung angkutan umum antar kota.
Sejak pagi hingga sore hari, Pasar Klewer ramai oleh aktifitas jual beli. Namun demikian pada saat menjelang hari Raya Idul Fitri lah, pasar tradisional ini merupakan masa paling banyak pengunjung. Mereka berdatangan untuk memenuhi kebutuhan mereka di hari lebaran, baik untuk dijual lagi ataupun untuk kebutuhan mereka sendiri.
Gapura atau pintu masuk ke komplek kawasan Kraton Kasunanan Surakarta, merupakan salah satu ikon/penanda bahwa kita sudah berada di lokasi/area Pasar Klewer Solo.
Anggota Yayasan Batik Indonesia, Mawarzi Idris, menuturkan, Malaysia punya cara jitu mempromosikan batiknya dengan menugaskan tiga kementrian, yaitu Kementrian Kebudayaan, kesenian, dan Warisan, Kementrian Pembangunan Usahawan dan Koperasi, serta Kementrian Pelancongan, untuk mengurusnya.
Namun, perdagangan batik dalam negeri saat ini mulai digerogoti "batik" China. Meskipun karakteristiknya berbeda dengan batik Indonesia, "batik" China yang diperdagangkan sekitar tiga tahun lalu, antara lain di Pasar Tanah Abang, ternyata juga menarik perhatian. Jika dibiarkan, tidak mustahil usaha batik Nusantara melemah.
Tren busana batik membuat transaksi batik bergairah. Secara nasional nilai produksi batik terus meningkat, terutama sejak tahun 2004. Berdasarkan data Direktorat Industri Sandang, Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah, Departemen Perindustrian tahun 2006 nilai produksi batik Rp 2,9 triliun. Pada tahun 2007 produksi meningkat menjadi Rp 3,045 triliun
Kantor HPPK (Himpunan Pedagang Pasar Klewer)
Sampai dengan Bulan Oktober 2008, Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Klewer Kota Surakarta mencatat jumlah kios Pasar Klewer berjumlah sekitar 2291 buah. Dari sejumlah pedagang kios tersebut, terbentuk suatu organisasi yang diberi nama HPPK. Singkatan dari Himpunan Pedagang Pasar Klewer. Merupakan wadah untuk menyerap dan mengelola aspirasi dari para pedagang Pasar Klewer. Sebagai masukan kepada pemerintah Kota Surakarta. Bisa dikatakan bahwa HPPK didirikan dari, oleh dan untuk kemajuan dan kesuksesan pedagang Pasar Klewer Solo Khususnya.
